- Nama: Ahmad Rizki
Deskripsi | |
---|---|
Dataset | Kaggle - Emotions Dataset for NLP |
Masalah | Proyek ini berfokus pada mendeteksi emosi seseorang dari teks yang diberikan. Tujuan utama adalah mengembangkan model machine learning yang mampu mengenali dan mengklasifikasikan teks berdasarkan enam emosi, yaitu Anger(0), Fear(1), Joy(2), Love(3), Sadness(4), dan Surprise(5), sehingga dapat memberikan wawasan tentang emosi yang terkandung dalam teks tersebut. |
Solusi Machine Learning | Pendekatan yang diambil untuk menyelesaikan masalah ini melibatkan pengembangan algoritma machine learning. Model akan dilatih menggunakan dataset yang telah dianotasi untuk mengenali pola-pola tertentu yang mengindikasikan emosi dalam teks. Proses ini akan memungkinkan model untuk belajar dan dapat mengklasifikasikan teks baru berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama pelatihan. Solusi model machine learning yang dikembangkan untuk mendeteksi emosi dari teks memberikan manfaat signifikan kepada pengguna dan stakeholder. Beberapa manfaat utama melibatkan:
|
Metode Pengolahan |
|
Arsitektur Model | Model yang digunakan adalah neural network. Berbagai parameter, seperti learning rate, jumlah layers, dan jumlah hidden units, disesuaikan dan dituning untuk mencapai akurasi optimal. Tuning ini melibatkan eksperimen berulang dan evaluasi kinerja model pada dataset evaluasi. |
Metrik Evaluasi | Metrik evaluasi yang digunakan adalah loss='sparse_categorical_crossentropy', metrics=['accuracy'] . Metrik ini memberikan informasi tentang akurasi model dalam mengklasifikasikan teks berdasarkan enam emosi. Penggunaan metrik ini membantu dalam mengukur sejauh mana model dapat membedakan antara kelas emosi dengan tepat. |
Performa Model | Model yang dihasilkan menunjukkan performa yang baik, dengan akurasi terhadap data uji sebesar 0.85 dan nilai loss sebesar 0.73. Akurasi yang lumayan tinggi pada data uji menunjukkan bahwa model mampu dengan baik mengenali emosi dalam teks berdasarkan pola-pola yang telah dipelajari selama proses pelatihan. Nilai loss yang rendah menunjukkan efisiensi model dalam mengurangi kesalahan selama proses klasifikasi. Performa model juga ditunjukkan dengan model yang telah di deploy mampu mendeteksi sample teks yang diberikan dengan akurat. |
Opsi Deployment | Proyek ini di-deploy menggunakan container Docker yang di-push ke platform Railway. Dengan menggunakan Docker, model machine learning dan dependensinya dikemas bersama dalam sebuah container, memastikan portabilitas dan konsistensi lingkungan di berbagai platform. Setelah container Docker disiapkan, proyek ini di-deploy secara online pada platform Railway |
Web App | emotion-model |
Monitoring | Proses monitoring dilakukan menggunakan Prometheus yang dijalankan dalam sebuah container Docker. Prometheus membantu dalam mengumpulkan metrik kinerja dari aplikasi dan lingkungan container. Integrasi Prometheus dengan Grafana memberikan visualisasi yang interaktif dan informatif terhadap performa model. Grafana memungkinkan pengguna untuk memonitor dan menganalisis metrik-metrik seperti kecepatan inferensi, penggunaan sumber daya, dan lainnya |